Pariaman News — Empat pemuda asal Singkut Simpang Nibung, Desa Bumi Makmur, Kecamatan Mura Tara, Kabupaten Rupit, Sumatera Selatan, menjadi korban penipuan melalui Marketplace di Facebook. Mereka adalah Frengki (16), Agung (20), Agus (20), dan Andi (28), yang terlantar selama 10 hari di Pariaman.Sabtu, 5/10/24
Agung, salah satu korban, menjelaskan bahwa peristiwa penipuan ini berawal dari penawaran pekerjaan yang ia temukan di beranda Facebook. Akun bernama Intan, dengan foto profil seorang anak kecil, menawarkan pekerjaan menjual panci dengan gaji Rp7 juta per bulan.
Tertarik dengan tawaran tersebut, Agung mengajak lima temannya. Namun, hanya tiga temannya yang bersedia ikut. "Pemilik akun menjanjikan akan menjemput kami di Terminal Pariaman, tapi setelah sampai di sana, kami tidak dijemput. Akun tersebut juga tidak lagi membalas pesan dan akhirnya memblokir kami," ungkap Agung.
Selama tiga hari, mereka menunggu di Pariaman dengan harapan dijemput, tetapi janji tersebut tidak pernah terpenuhi. Setelah menyadari bahwa mereka telah menjadi korban penipuan, mereka menghabiskan uang pribadi sebesar Rp600 ribu per orang untuk bertahan hidup. Selama 10 hari di Pariaman, mereka tidur di masjid untuk bertahan dari dinginnya malam.
Beruntung, marbot masjid tempat mereka tidur, memahami situasi mereka. Setelah kehabisan bekal, mereka mendatangi Polsek Kota Pariaman untuk meminta petunjuk. Polsek kemudian mengarahkan mereka ke Polres yang selanjutnya membawa mereka ke Satpol PP Pariaman.
Kasat Pol PP Pariaman, Alfian, mengatakan bahwa keempat pemuda tersebut kini berada dalam wewenang Satpol PP. "Untuk malam ini mereka akan tidur di Satpol PP, dan besok mereka akan dijemput oleh Dinas Sosial Provinsi," ujar Alfian. Pihak Dinas Sosial akan memulangkan mereka ke kampung halaman di Sumatera Selatan.
Diketahui, keempat pemuda ini merupakan anak-anak petani yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet di kampungnya.